Judul : Langkah Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar
link : Langkah Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar
Langkah Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar
Sawi hijau atau Caisin (Brassica sinensis L.) yaitu tanaman jenis sayuran yang bisa ditanam disepanjang tahun. Sawi dapat juga hidup di beberapa tempat, baik di dataran tinggi ataupun dataran rendah. Namun, sawi umumnya dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian antara 5-1200m dpl, baik di sawah, ladang, ataupun pekarangan rumah. Sawi termasuk juga tanaman yang tahan terhadap cuaca, pada musim hujan tahan pada terpaan air hujan, tengah pada musim kemarau juga tahan pada panasnya cuaca yang menyengat, seandainya diimbangi dengan juga penyiraman secara teratur.
Budidaya sawi hijau sesungguhnya tidaklah terlalu susah, karena prosesnya nyaris sama juga dengan proses budidaya tanaman lain yang masih tetap dalam satu keluarga dengan sawi, yaitu : broccoli, lobak, kubis bunga dan kubis krop. Akan tetapi, bukanlah bermakna Anda bisa asal-asalan dalam menanam sawi hijau, karena bakal memberi hasil yang kurang optimal, bila ada kekeliruan dalam proses penanaman. Baca juga 1001 Trik Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula
Untuk dapat berhasil bercocok tanam sawi hijau, berikut panduan praktis langkah menanam sawi hijau yang baik benar :
1. PEMBENIHAN
Salah satu faktor penentu kesuksesan budidaya sawi hijau yaitu faktor pembenihan, karena benih yang baik bisa membuahkan tanaman yang mempunyai perkembangan bagus. Untuk tiap-tiap hektar lahan tanam, diperlukan benih sawi sejumlah 750 gr. Biasanya benih sawi yang baik mempunyai bentuk bulat, kecil, warna kulit coklat kehitaman, agak keras, dan permukaannya licin mengkilap. Benih sawi yang bakal dipakai untuk bercocok tanam mesti mempunyai kualitas yang baik. Jika benih itu didapat dari beli, jadi waktu beli mesti di perhatikan lamanya penyimpanan, kandungan air, varietas, suhu dan tempat untuk menaruh.
Cermati dan yakinkan kalau paket benih itu dalam keadaan utuh dan paket memiliki bahan alumunium foil. Jika benih yang dipakai didapat dari hasil penanaman, beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu yang berkaitan dengan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang bijinya bakal di ambil untuk dijadikan benih mesti berusia sedikitnya 70 hari. Tanaman sawi yang bakal di buat benih harus terpisah dari tanaman sawi yang lain. Cermati juga sistem yang lain yang bakal dikerjakan, seperti sistem penganginan, tempat untuk menaruh dan yakinkan benih yang bakal ditanam itu tak kian lebih 3 tahun di tempat penyimpanan.
2. PENGOLAHAN TANAH
Pada umumnya sistem pengolahan tanah untuk budidaya sawi hijau yang disebut yaitu melakukan penggemburan tanah dan pembuatan bedengan. Pengemburan tanah dikerjakan melalui pencangkulan manfaat melakukan perbaikan susunan tanah, sirkulasi hawa, dan pemberian pupuk dasar manfaat melakukan perbaikan fisik dan kimia tanah yang maksudnya adalah untuk memberi kesuburan tempat. Tanah yang bakal digemburkan harus bersih dari semak belukar, rerumputan, bebatuan, atau pohon-pohon yang tumbuh.
Tanah itu juga harus bebas dari benda yang menaunginya, karena tanaman sawi suka pada sinar matahari secara langsung. Kedalaman tanah yang dicangkul meraih 20 hingga 40 cm. Untuk penyiapan tempat, baiknya di beri pupuk organic, seperti pupuk kandang atau kompos sejumlah 10 ton untuk setiap hektar tempat. Pupuk kandang ataupun kompos diberikan waktu berlangsungnya penggemburan tanah supaya pupuk organik itu bisa cepat rata dan bercampur dengan tanah yang bakal dipakai.
Untuk daerah yang mempunyai pH sangat rendah (asam), mesti terlebih dahulu dikerjakan pengapuran, dengan maksud dan tujuan untuk menambah derajat keasaman tanah. Pengapuran bisa dikerjakan jauh hari sebelum penanaman benih, kurang lebih 2 – 4 minggu sebelumnya saat tanam. Jadi saat paling baik untuk lakukan penggemburan tanah pada 2 – 4 minggu sebelumnya tempat ditanami. Tengah untuk jenis kapur yang digunakan yaitu kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg (CO3) 2).
*Baca Juga Jual Paranet Untuk Peneduh Tanaman
3. PERSEMAIAN/PEMBIBITAN
Persemaian tanaman sawi hijau bisa dikerjakan lewat sebagian tahap :
a. Tempat tinggal Bibit
Dengan memakai bambu dan atap plastik polietilen, kita bisa bikin tempat tinggal bibit dengan lebar 1, 5 meter, tinggi bagian depan 1, 3 meter dan tinggi bagian belakang 1 meter, tengah untuk panjangnya bisa sesuai dengan keperluan. Untuk bedengan pembibitan di buat di tempat seluas 80-120 cm
b. Penyemaian
Taburkan 2 kg pupuk kandang ditambah 20 kg urea, 10 gr Tsp, dan 7, 5 gr Kcl diatas bedengan pembibitan, dua minggu sebelumnya benih sawi ditaburkan. Sesudah benih sawi ditabur, tutupi benih itu dengan tanah halus setebal 1-2 cm
c. Transplanting
Transplanting dikerjakan dengan isi panel semai pada media semai sampai penuh kemudian dibasahi dengan air. Jika benih sudah berdaun 2-3 helai, tanaman sawi telah bisa dipindah ke panel semai. Untuk setiap satu lubang tanaman, isi dengan satu benih serta jangan sampai lebih. Setelah itu taruhlah panel semai didalam tempat tinggal bibit hingga siap tanam (3-4 minggu).
4. PENANAMAN
Satu minggu sebelumnya proses penanaman, lakukan pemupukan terlebih dahulu dengan memakai pupuk kandang sejumlah 10 ton untuk tiap-tiap hektar tempat, ditambah dengan TSP 100 kg, dan Kcl 75 kg. Benih yang sudah disediakan, ditanam diatas bedengan yang mempunyai lebar 120 cm serta panjang sesuai sama ukuran tanah. Tinggi bedeng sekitar pada 20 – 30 cm, tengah jarak antar bedeng 30 cm. Untuk jarak tanam dalam bedengan yaitu : 40 x 40 cm, 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Waktu melakukan penanaman, pastikan terlebih dahulu bibit yang baik, pindahkan bibit itu dengan hati-hati, lalu buat lubang memiliki ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm untuk menanam bibit sawi.
5. PEMELIHARAAN
Untuk proses pemeliharaan, mempunyai beberapa segi seperti ;
a. Penyiraman
Hal pertama yang perlu di perhatikan dalam perawatan yaitu penyiraman. Penyiraman bergantung pada musim. Jika musim penghujan datang dan curah hujan terlalu berlebih, jadi pengurangan air mesti dilakukan. Namun bila demikian sebaliknya, yaitu jika air kurang karena datangnya musim kemarau, jadi mesti dikerjakan menambahkan air, supaya kecukupan untuk tanaman sawi selalu tercukupi. Bila tidak terlalu panas, penyiraman bisa dilakukan satu hari sekali, bisa waktu pagi hari atau sore hari.
b. Perajangan, yaitu dengan mencabut tanaman yang tumbuh sangat rapat. Penjarangan dikerjakan sesudah 2 minggu penanaman.
*Baca Juga Menanam Anthurium Di Daerah Panas
c. Penyulaman, yaitu tindakan pergantian tanaman yang mati atau diserang hama dan penyakit dengan tanaman baru. Selain penyulaman, kerjakan juga penyiangan sejumlah 2 – 4 kali selama masa tanam, atau sesuai dengan kehadiran gulma pada bedengan. Penyiangan bisa dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Bila di rasa perlu, ketika melakukan penyiangan, lakukan juga penggemburan dan pengguludan tanah.
Selama proses pemeliharaan, butuh juga dilakukan pemupukan tambahan, yaitu sesudah 3 minggu saat tanam. Pupuk yang didapatkan berupa pupuk urea sejumlah 50 kg untuk setiap hektar lahan. Langkah pemupukan bisa dilakukan dengan melarutkan satu sendok teh (sekitar 25 gr) kedalam 25 liter air. Larutan tersebut disiramkan diatas tanaman yang ada di bedengan seluas 5 m2 untuk setiap ukuran.
Untuk menanggulangi hama dan penyakit yang umum menyerang tanaman sawi, seperti kumbang daun, ulat daun, dan penyakit busuk akar, bisa dikerjakan dengan cara mekanik. Usahakan untuk menghindari penggunaan pestisida. Jika sangat terpaksa, upayakan dipakai 2 minggu sebelum panen.
6. PANEN DAN PASCA PANEN
Pada usia 40-50 hari dari usia semai, tanaman sawi sudah bisa dipanen. Untuk tanaman yang pertumbuhannya baik, disetiap satu hektar tempat bisa membuahkan 1- 2 ton sawi hijau. Langkah untuk memanen sawi terdapat banyak jenis,, yaitu : memotong pangkal batang, mencabut semua tanaman, atau memetik daunnya satu per satu.
Sebagian kegiatan yang dilakukan pada pasca panen, salah satunya yaitu :
1. Membawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat yang teduh supaya tak cepat layu karena cahaya matahari,
2. Bersihan sawi itu dengan buang tanah yang menempel pada sawi atau mungkin dengan memotong sisi yg tidak utama, lalu cuci dengan memakai air manfaat perpanjang kesegaran sawi,
3. Sortir hasil panen dengan membuang kotoran gulma dan sawi yang kurang baik,
4. Sawi yang telah disortir itu selanjutnya disusun dengan posisi berdiri, dan tidak terlalu rapat,
5. Beri percikan air secukupnya supaya sawi tak layu dan siap di pasarkan.
PARANET
Jual paranet (shaddingnet) di Surabaya, hub. 0852.3392.5564 / 0877.0282.1277. Kami menyediakan paranet daya serap sinar matahari 65% ukuran 3x100 meter. Tersedia juga paranet daya serap 65% dan 75% ukuran 3x100 meter. Minimal order 5 roll. Untuk mengetahui harga paranet silahkan sms ke 085233925564 / 087702821277. Info selengkapnya silahkan klik www.Paranet99.com.
Demikianlah Artikel Langkah Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar
Sekianlah artikel Langkah Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Langkah Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar dengan alamat link https://pertanianperkebunan123.blogspot.com/2017/01/langkah-menanam-sawi-hijau-yang-baik.html
0 Response to "Langkah Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar"
Posting Komentar